Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID buka-bukaan mengenai tantangan Indonesia dalam mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Indonesia.
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo menerangkan, perlunya dorongan dari pemerintah supaya ekosistem baterai EV di Indonesia bisa terbentuk. “Nah ini mungkin nanti juga bisa kita evaluasi sama-sama. Seberapa kita komit terhadap rencana transisi kita untuk masuk ke industri EV battery ekosistem. Kalau melihat daripada konsekuensi menggunakan ICE (kendaraan dengan mesin konvensional),” jelasnya dalam acara MIND ID Commodity Outlook 2024, di Jakarta, Selasa (26/11/2024).
Salah satu kebijakan yang diperlukan untuk mendorong ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia adalah berkenaan dengan pemberian insentif. Alasannya, insentif untuk baterai EV di Indonesia belum sebanding dengan insentif yang diberikan oleh pemerintah untuk kendaraan konvensional yang masih menggunakan BBM sebagai bahan bakarnya.
“Kalau dilihat di sini yang ini Indonesia ini paling sedikit Pak. Arahnya memang kita diberikan insentifnya itu lebih ke tax fiscal. Tax fiscal-nya kayaknya nggak cocok di luar. Karena kalau kita melihat insentif antara ICE, Combustion Engine, dan untuk EV, sebenarnya banyakan combustion engine buatnya,” bebernya.
Dilo mengungkapkan pihaknya sudah mengantongi kebijakan insentif di berbagai negara khususnya di lingkup negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) dalam memberikan insentifnya untuk baterai EV.
“Saya punya ini Pak, daftar kira-kira kebijakan insentif untuk masing-masing negara. Singapura, Thailand, Brunei, Malaysia, Vietnam, untuk misalnya tentang kebijakan EV battery. Nah ini mungkin nanti saya nggak sampaikan disini, tapi nanti mungkin bisa saya sampaikan juga kalau memang dibutuhkan,” tandasnya.