Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan meredakan kekhawatiran terkait keamanan pariwisata pasca-deklarasi darurat militer selama enam jam pada Selasa (3/12/2024), waktu setempat
Melansir Korea Herald, dalam dokumen resmi yang dibagikan Kamis, kementerian mengonfirmasi telah mengirimkan nota diplomatik ke kedutaan asing untuk meyakinkan para wisatawan.
“Situasi kehidupan sehari-hari di Korea Selatan tetap normal. Aktivitas perjalanan dan ekonomi tidak terdampak, sehingga tidak diperlukan imbauan perjalanan,” demikian pernyataan resmi kementerian tersebut, dikutip Sabtu (7/12/2024).
Kementerian juga menegaskan destinasi wisata di seluruh negeri tetap beroperasi seperti biasa.
Sebagai langkah tambahan, kementerian mengumumkan peningkatan layanan keselamatan dan kenyamanan wisatawan melalui Korea Travel Helpline. Layanan ini menyediakan bantuan melalui telepon dan obrolan langsung bagi para pelancong.
Wakil Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata, Jang Mi-ran, mengadakan pertemuan dengan organisasi pariwisata lokal. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas tantangan yang dihadapi industri sekaligus menerima masukan dari pemangku kepentingan.
Sebelumnya, Menteri Kebudayaan menghadiri acara peringatan 30 tahun Museum Nasional Daegu dan memberikan sambutan selamat pada Jumat Pagi. Kehadirannya mengejutkan karena acara ini, bersama dengan peresmian proyek perumahan sewa untuk seniman muda, sempat dibatalkan pada Rabu setelah Presiden Yoon mendeklarasikan darurat militer.
“Acara ini adalah janji lama saya, dan merupakan tugas penting. Apa pun yang terjadi, saya merasa perlu menjalankan peran saya selama masih memungkinkan,” ujar Menteri Kebudayaan dalam wawancara singkat dengan The Korea Herald di sela-sela acara tersebut.
Ia juga menekankan pentingnya kehadiran pejabat dalam acara lokal yang dapat berdampak besar pada keberlanjutan proyek.
“Proyek seperti ini bisa berubah signifikan tergantung apakah kita hadir atau tidak. Itu sebabnya saya memutuskan lebih baik datang ke Daegu dan menjalankan peran saya sejauh yang saya bisa,” tambahnya.
Menteri juga menyoroti peran kementeriannya dalam memberikan ketenangan dan keyakinan kepada masyarakat yang merasa cemas.
Meskipun ada kekhawatiran dari wisatawan internasional, pola perjalanan tidak menunjukkan perubahan signifikan. “Tidak ada perubahan besar yang terjadi pada Selasa dan Rabu,” ujar seorang pejabat Park Hyatt Seoul.
Pejabat Sofitel Ambassador Seoul Hotel juga mengonfirmasi tidak adanya pembatalan atau perubahan jadwal perjalanan secara tiba-tiba. “Tidak ada situasi serius yang terjadi di hotel kami,” ungkapnya.
Sementara itu, agen perjalanan lokal Korea Tour Net menyatakan tidak menerima pembatalan hingga Rabu. “Namun, kami terus memantau dampak deklarasi darurat militer ini karena isu politik dapat memengaruhi sektor pariwisata secara signifikan,” kata pejabat Korea Tour Net.
Salah satu agen perjalanan lain, yang enggan disebutkan namanya, mengaku menerima beberapa pertanyaan dari wisatawan terkait situasi terkini. Meski demikian, semua jadwal perjalanan tetap berjalan sesuai rencana.