Kapal-kapal China dan Filipina dilaporkan bertabrakan di Laut China Selatan (LCS). Perlu diketahui kedua negara memang panas di perairan kaya dekat RI itu akibat sengketa wilayah.
Mengutip AFP, Senin (19/8/2024), konfrontasi terjadi di dekat beting yang diklaim masik-masing pihak. “Meskipun ada banyak peringatan dari pihak China, kapal Filipina 4410 sengaja bertabrakan dengan kapal China 21551,” kata penyiar negara CCTV, mengutip juru bicara Penjaga Pantai China Geng Yu.
China memang mengklaim hampir 90% wilayah LCS. Ini membuat negeri itu bersitegang dengan banyak negara ASEAN, termasuk Filipina.
Sebenarnya pengadilan internasional telah menyatakan bahwa klaim China tak memiliki dasar hukum. Namun China bersikukuh dengan konsepnya sembilan garis putus-putus, seluas 2 juta km persegi LCS, meskipun berjarak hingga 2.000 km dari China daratan.
“Kapal-kapal Penjaga Pantai Filipina… memasuki perairan dekat Terumbu Karang Xianbin di Kepulauan Nansha secara ilegal tanpa izin dari pemerintah China,” kata laporan CCTV lagi menggunakan nama-nama China untuk Sabina Shoal dan Kepulauan Spratly.
“Penjaga Pantai China mengambil tindakan pengendalian terhadap kapal-kapal Filipina sesuai dengan hukum,” tambahnya.
China sendiri menuduh kapal-kapal Filipina bertindak dengan cara yang tidak profesional dan berbahaya, yang mengakibatkan tabrakan. Beijing memperingatkan Filipina, untuk segera menghentikan pelanggaran dan provokasi.
Sementara itu, kantor berita pemerintah Xinhua melaporkan bahwa insiden itu terjadi pada pukul 3:24 pagi waktu setempat. Dikatakan juga bahwa kapal penjaga pantai Filipina kemudian memasuki perairan dekat Second Thomas Shoal sekitar pukul 6 pagi.
Belum ada konfirmasi dari Filipina soal ini. Namun Filipina keras meneriakkan gangguan China di teritorialnya.
Filipina juga kerap meminta bantuan militer AS untuk melakukan simulasi serangan melawan asing. Mei lalu, sekitar 200 tentara ikut serta dalam latihan di kota pesisir Laoag, Provinsi Ilocos, Filipina.