Pemerintahan Indonesia akan segera berpindah tangan. Masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan segera berakhir, selanjutnya akan dilanjutkan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto bersama dengan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka untuk periode 2024-2029 pada Oktober mendatang.
Pada hari Jumat kemarin (16/8/2024), dalam Pidato Kenegaraan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan RI di Gedung Nusantara MPR RI/DPR RI/DPD RI, terdapat beberapa anggaran baru yang sudah disebutkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
RAPBN 2025 yang merupakan APBN pertama pemerintahan Prabowo-Gibran memiliki nilai belanja Rp3.613,1 triliun. Dari nilai tersebut, anggaran kesehatan dialokasikan Rp 197,8 triliun, atau 5,5% dari belanja negara.
“Anggaran kesehatan direncanakan sebesar Rp197,8 triliun, atau 5,5% dari belanja negara. Anggaran tersebut ditujukan untuk peningkatan kualitas dan keterjangkauan layanan, percepatan penurunan stunting dan penyakit menular seperti TBC, serta penyediaan pemeriksaan kesehatan gratis,” kata Jokowi.
Secara historis anggaran kesehatan dalam RAPBN 2025 mengalami peningkatan 5,95% dibandingkan 2024. Dalam 10 tahun kepemimpinan Jokowi, anggaran kesehatan juga cenderung meningkat.
Kenaikan anggaran kesehatan yang tertera dalam RAPBN 2025, tidak menutup kemungkinan akan menguntungkan saham-saham di sektor kesehatan.
Berikut daftar saham di sektor kesehatan yang akan mendapatkan dampak positif dari kenaikan anggaran kesehatan RAPBN 2025.