Ternyata Fransiskus Bukan Nama Asli Paus, Begini Awal Ceritanya

Paus Fransiskus menyampaikan pidatonya selama pertemuan dengan otoritas Indonesia, masyarakat sipil, dan korps diplomatik, selama kunjungan apostoliknya ke Asia, di Istana Kepresidenan di Jakarta, Rabu, 4 September 2024. (Willy Kurniawan/Pool Photo via AP)
Foto: Paus Fransiskus menyampaikan pidatonya selama pertemuan dengan otoritas Indonesia, masyarakat sipil, dan korps diplomatik, selama kunjungan apostoliknya ke Asia, di Istana Kepresidenan di Jakarta, Rabu, 4 September 2024. (AP/Willy Kurniawan)

Jose Mario Bergoglio tidak pernah lupa dengan kata-kata sahabatnya, Kardinal Hummes, “Jangan lupakan orang miskin.” Sebab kata-kata itu yang membuatnya memilih untuk dinamai dengan Santo Fransiskus dari Asisi. Itulah yang menjadi alasan Jose Mario menggunakan Fransiskus sebagai nama saat ia terpilih menjadi Paus ke-266.

“Betapa saya menginginkan sebuah gereja yang miskin dan yang diperuntukkan bagi orang miskin,” kata Paus Fransiskus kepada lebih dari 5.000 perwakilan media yang datang dari seluruh dunia untuk konklaf dan pemilihannya pada 2013 silam.

Paus memiliki nama asli dan nama setelah dipilih sebagai pemimpin tertinggi umat Gereja Katolik. Ini merupakan tradisi di Gereja Katolik. Tidak ada hukum kanon yang mengharuskan seseorang mengambil nama yang berbeda setelah menjadi Paus.

Nama-nama yang dipilih Paus memiliki makna masing-masing yang selaras dengan misinya. pemilihan nama Paus telah ada selama berabad-abad silam.

Tradisi ini dimulai sejak abad ke-enam. Tepatnya oleh Paus ke-56 yang bernama Mercurius memilih nama Paus Yohanes II. 

Akan tetapi setelah terpilih sebagai Paus, Mercurius merasa tidak pantas menjadi pemimpin Gereja Katolik dunia dengan nama Dewa Romawi. Sehingga Mercurius memilih mengganti namanya saat ia menjadi Paus.

Mercurius pun memilih nama Yohanes II sebagai nama Paus untuk menghormati pendahulunya yakni Paus Yohanes I yang meninggal pada tahun 526.

Tradisi mengganti nama asli tidak serta merta langsung diikuti oleh para Paus selanjutnya. Catalino adalah Paus berikutnya yang menjalankan tradisi ini setelah pergantian empat Paus, Catalino yang menjabat pada tahun 561 hingga 574 memilih nama Yohanes III.

Setelah Paus Yohanes III, tradisi ini dipelihara dengan masing-masing tidak memilih nama Paus terbaru, melainkan melanjutkan nama Paus yang ada. Meskipun demikian, beberapa Paus terpilih memilih nama Paus baru. Salah satunya adalah Jose Mario Bergoglio yang memilih nama Fransiskus (dari Asisi).

Makna Nama Paus Fransiskus

Fansiskus dari Asisi sendiri dikenal sebagai manusia kemiskinan, manusia cinta damai, manusia yang mencintai, dan melindungi ciptaan. Maka dari itu, Fransiskus dipilih oleh Jose selama menjabat sebagai Paus.

Sifat sederhana yang dimiliki oleh Paus Fransiskus sejalan dengan nama yang Ia pilih dalam memimpin umat Katolik seluruh dunia. Kemiskinan dan jauh dari segala hal berlebihan sembari mencintai ciptaan adalah sari teladan yang bisa kita cerna dari nama Paus ke 266 ini.

Pemimpin yang besar di Argentina ini memilih nama Fransiskus (dari Asisi) bukan tanpa sebab. Fransiskus dari Asisi sendiri adalah cerminan dari pengorbanan sejati dari “daging” menuju “roh” atau menanggalkan harta demi kemuliaan bagi sesama.

Selain itu, Fransiskus dari Asisi adalah orang yang terbuka terhadap beragam kalangan dan dialog antar kaum. Hal ini juga yang tercermin dari kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, yakni berdialog dengan pemuka agama lainnya di Indonesia.

Fransiskus lahir di kota Asisi pada 1.182, merupakan anak dari Pietro Bernardone dan Pica. Ayahnya adalah seorang pedagang pakaian kaya raya yang sering berpergian untuk urusan bisnis ke Perancis.

Saking sibuknya, Pietro diyakini tidak hadir saat Fransiskus hadir ke dunia. Pietro memiliki andil besar dalam penamaan Fransiskus. Diceritakan, anaknya akan dibaptis dengan nama Giovanni (dibaca Yohanes) tapi Pietro lebih suka Fransesco (dibaca: Fransiskus) karena mirip dengan nama kota yang dikaguminya yaitu Perancis.

Singkat cerita Fransiskus yang lazimnya anak muda dari saudagar, suka foya-foya, mulai menemukan jati dirinya yakni mengabdi ke Gereja secara sukarela dan semakin mencintai Yesus. Maka ditinggalkanlah semua kekayaan dan kemewahannya untuk hidup d bersama Gereja.

Penolakan datang dari ayahnya, namun Fransiskus tetap gigih kepada pendiriannya. Kemudian, Fransiskus memulai pelayanannya kepada sesama hingga melakukan perjalanan Apostolik untuk mewartakan Injil. 

Satu hal yang perlu dicatat soal penginjilan Santo Fransiskus selain kemiskinan adalah keterbukaan terhadap dialog universal. Fransiskus ingin sekali berjumpa dengan para heretik, kaum Muslim dan kaum buangan.

Paus Fransiskus Akan Bertemu dengan Tokoh Antaragama

Paus Fransiskus dijadwalkan akan  menghadiri interreligious meeting atau pertemuan dengan para tokoh antaragama di Masjid Istiqlal Jakarta sekitar pada Kamis (5/9/2024) pukul 09.00 WIB.

Ini kemudian disusul pertemuan dengan penerima manfaat organisasi amal di kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

Sore harinya pada pukul 17.00 WIB, Paus akan mengadakan misa akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta. Misa ini bakal dihadiri puluhan ribu umat Katolik.

Sementara hari ini, Rabu (3/9/2024), Paus dijadwalkan melakukan kunjungan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka sekitar pukul 10.00 WIB.

Kemudian, Paus bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu bertemu dengan para pejabat pemerintahan, korps diplomatik, tokoh-tokoh masyarakat dan masyarakat sipil di Aula Istana Negara.

Hampir sejam kemudian atau sekitar pukul 11.30 WIB melakukan pertemuan pribadi dengan anggota Serikat Jesuit di Apostolic Nunciantura kantor Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta.

Pada sore harinya sekitar pukul 16.30 WIB, mantan Uskup Agung Buenos Aires itu dijadwalkan bertemu para uskup, imam, diakon, biarawan-biarawati, seminaris, dan katekis di Gereja Maria Diangkat ke Surga, Gereja Katedral Jakarta.

Kaum muda dari Scholas Occurantes juga diberi kesempatan berjumpa Paus Fransiskus di Youth Center Graha Pemuda Senayan pada pukul 17.35 WIB.

Pemimpin gereja Katolik dunia, Paus Fransiskus, akan melakukan perjalanan apostolik ke kawasan Asia Pasifik, salah satunya ke Indonesia pada 3-6 September 2024.

Indonesia sendiri akan menjadi negara pertama dalam rangkaian kunjungan Paus Fransiskus, di mana nantinya akan dilanjutkan kunjungan ke Port Moresby, Papua Nugini dan Vanimo dari 6-9 September; Dili, Timor Leste dari 9-11 September; dan Singapura dari 11-13 September.

https://extension.jp.net/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*