Satu Kata dari Joe Biden Buat Putin Usai Rusia Bebaskan AS

Foto: REUTERS/Nathan Howard

Joe Biden menyampaikan pesan satu kata untuk Vladimir Putin setelah pertukaran tahanan terbesar sejak Perang Dingin terjadi pada hari Kamis.

Melansir Newsweek, sebuah klip MSNBC memperlihatkan wartawan bertanya kepada Biden di Pangkalan Gabungan Andrews, “Apa pesan Anda malam ini kepada Vladimir Putin?”. Kemudian Biden menjawab dengan singkat, “Berhenti.”

AS dan beberapa sekutunya sepakat untuk menukar delapan tahanan Rusia dengan imbalan reporter Wall Street Journal Evan Gershkovich, mantan Marinir AS Paul Whelan dan jurnalis Rusia-Amerika Alsu Kurmasheva, bersama dengan sejumlah oposisi Rusia yang ditahan di penjara Rusia.

Sebagai balasannya

Rusia menyambut kembali agen intelijen dan pembunuh Vadim Krasikov, pasangan agen rahasia Artem dan Anna Dultsev, jurnalis Pavel Rubtsov (yang dituduh mata-mata), peretas Roman Seleznev, pengusaha Vladislav Klyushin, tersangka mata-mata Mikhail Mikushin, tersangka penyelundup Vadim Konoshchenok, dan tersangka pencuci uang Alexander Vinnik.

Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris terlihat menyapa dan memeluk tiga warga negara Amerika yang dibebaskan pada hari Kamis, 1 Agustus 2024 kemarin.

Sebuah video dari momen itu pun disiarkan di akun X Biden, memperlihatkan Whelan keluar dari pesawat terlebih dahulu.

Biden mengatakan kepada sekelompok wartawan, “Tugas saya adalah memastikan kita mendapatkan mereka kembali. Saya tidak percaya bahwa kita akan membiarkan orang-orang ini membusuk di penjara.”

Harris menambahkan: “Ini adalah hari yang luar biasa. Saya sangat berterima kasih kepada presiden kita. Ini adalah bukti luar biasa akan kekuatan memiliki seorang presiden yang memahami diplomasi. Ini adalah hari yang luar biasa dan saya dapat melihatnya pada keluarga-keluarga, di mata mereka.”

Direktur Komunikasi Gedung Putih Ben LaBolt

mengatakan, rincian pertukaran sandera ini telah diselesaikan Biden pada tanggal 21 Juli 2024 lalu. Hanya saja, satu jam setelahnya ia mengumumkan secara terbuka bahwa ia mengundurkan diri dari pemilihan presiden tahun ini.

Keluarga seorang warga negara Amerika, Marc Fogel, yang tidak termasuk di antara mereka yang dibebaskan, menyuarakan penolakannya terhadap pembebasan warga Rusia yang tidak mengikutsertakan Fogel.

Mereka mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diberikan kepada The New York Times, “Tidak masuk akal bagi kami bahwa pembangkang Rusia akan diprioritaskan daripada warga negara AS dalam pertukaran tahanan”.

“Marc telah ditahan secara tidak adil terlalu lama dan harus diprioritaskan dalam negosiasi pertukaran apa pun dengan Rusia, terlepas dari tingkat ketenaran atau selebritasnya,” sambungnya.

Diketahui, Fogel, dari Pittsburgh, mengajar di Sekolah Anglo-Amerika Moskow selama 27 tahun, sebelum ia ditangkap karena kepemilikan marijuana pada bulan Agustus 2021 dan dijatuhi hukuman 14 tahun di penjara Rusia.

Sebagai informasi, Newsweek telah menghubungi perwakilan Biden melalui email untuk memberikan komentar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*