Kupas Tuntas Soal Tantangan Energi Bersih Bersama REPNAS

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, realisasi investasi di sektor Energi Baru dan Terbarukan (EBT) telah mencapai US$ 565 juta hingga Juni 2024. Raihan ini setara dengan 45,9% dari target yang ditetapkan pada tahun 2024, yakni US$ 1,232 miliar.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan, aturan pemenuhan ketentuan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) selama ini menjadi tantangan dalam menarik investasi untuk pengembangan proyek EBT. Hal ini menyebabkan capaian investasi sektor EBT baru bisa mencapai 46% tahun ini.

Oleh sebab itu, keberadaan aturan ketentuan relaksasi TKDN diharapkan dapat mengakselerasi percepatan investasi berbagai proyek EBT di Indonesia. Hal ini mengingat, masih terdapat gap penambahan pembangkit berbasis EBT hingga 7,4 Gigawatt (GW) pada 2025.

Di sisi lain, Eniya menyebut bahwa berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, kebutuhan investasi untuk proyek EBT hingga 2030 diperkirakan mencapai US$ 55,18 miliar atau Rp 876 triliun.

Adapun potensi EBT yang dimiliki RI diketahui mencapai 4 Tera Watt (TW) atau sekitar 3.687 Gigawatt (GW). Dari jumlah tersebut, energi surya memiliki potensi yang paling besar, yakni mencapai 3.294 GW.

Untuk mengupas tantangan energi bersih dan perubahan iklim, Relawan Pengusaha Muda Nasional (REPNAS) 2024 akan membahas secara tuntas terkait isu tersebut. Apalagi, dengan meningkatnya kebutuhan akan energi terbarukan dan inisiatif hijau, REPNAS berupaya menjadi jembatan antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat dalam mempercepat adopsi teknologi energi bersih di Indonesia.

Melalui acara ini, REPNAS berkomitmen untuk membangun sinergi lintas sektor demi memperkuat fondasi ekonomi berbasis energi yang lebih ramah lingkungan. Acara ini juga akan menampilkan sesi diskusi dan forum yang membahas peluang dan tantangan dalam pengembangan energi baru dan terbarukan, termasuk inisiatif hijau yang bisa diterapkan di sektor bisnis.

Selain itu, REPNAS 2024 juga akan memberikan penghargaan kepada perusahaan dan individu yang telah memberikan kontribusi besar dalam transisi energi di Indonesia. Adapun acara “REPNAS NATIONAL CONFERENCE & AWARDING NIGHT” Energi Mandiri – Ekonomi Berdikari” akan digelar pada 14 Oktober 2024. Acara dengan tema Kolaborasi Pengusaha Menuju Pertumbuhan Ekonomi 8% ini meliputi pembukaan, Futurepreneur Talks, dan Sustainability Energy Awards di Menara Bank Mega, Jakarta.

Rencananya, acara tersebut akan dibuka oleh Ketua Umum REPNAS, Anggawira. Selain itu, akan ada sambutan dari Ketua Dewan Pembina REPNAS, Bahlil Lahadalia dan Keynote Speech Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto.

Sebagai informasi, REPNAS adalah sebuah organisasi yang terdiri dari para pengusaha muda Indonesia dengan fokus untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. REPNAS memiliki visi untuk menjadi penggerak dalam menciptakan iklim bisnis yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Salah satu tujuan utama REPNAS adalah mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga mencapai 8% melalui program “Gerakan Tumbuh Bersama 8%”. Organisasi ini juga berkomitmen untuk mencetak 2 juta pengusaha baru, serta19 juta lapangan kerja yang diyakini akan berkontribusi terhadap pertumbuhan sektor bisnis dan ekonomi di Indonesia.

Jangan lupa saksikan acara ini live di CNBC Indonesia TV, streaming di platform CNBCIndonesia.com dan YouTube CNBC Indonesia.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*