Koin kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin, kembali mencetak rekor harga tertinggi atau all time high (ATH) seiring para paus yang terus melakukan aksi akumulasi.
Merujuk dari CoinMarketCap pada Kamis (21/11/2024) pukul 13.04 WIB, pasar kripto secara luas bergerak variatif. Namun Bitcoin naik 4,85% ke US$97.160 (Rp 1,54 miliar) dan secara mingguan masih berada di zona positif 7,79%.
Melonjaknya harga Bitcoin terjadi karena pemegang terbesar Bitcoin, yang dikenal sebagai ‘whales,’ belum mengambil keuntungan dari kenaikan tersebut.
Sebaliknya, para whale ini terus mengakumulasi Bitcoin, bahkan pada level harga yang tinggi ini. Hal ini menunjukkan potensi prospek yang bullish untuk aset digital ini.
Kenaikan harga beberapa waktu terakhir, semakin mendekati prediksi harga aset digital yang sempat diungkapkan oleh influencer keuangan dan pengarang buku ternama asal Amerika Serikat (AS) Robert Kiyosaki.
Penasehat investasi tersebut pernah meramal harga Bitcoin (BTC) akan menguat hingga US$105.000 atau sekitar Rp 1,66 miliar per koin pada Agustus 2025 jika Donald Trump menang menjadi Presiden Amerika Serikat (AS).
Dalam postingannya di X pada 23 Juli 2024 lalu, Kiyosaki yang menjadi terkenal karena buku yang ditulisnya berjudul “Rich Dad Poor Dad” memprediksi pelemahan dolar AS dalam beberapa bulan mendatang.
Dirinya menjelaskan ketika Trump memimpin, Bitcoin melonjak sekitar 3.796% diikuti dengan strategi lepas tangan (hands-off) terbukti menjadi katalisator yang signifikan bagi Bitcoin, dan pasar secara lebih umum.
Pilihan Trump terhadap JD Vance, seorang pemegang Bitcoin berusia 39 tahun, sebagai pasangannya dalam pencalonan juga memperkuat spekulasi bahwa administrasi Trump di masa depan bisa berarti era baru bagi kripto, di mana Bitcoin sepenuhnya terintegrasi dalam sistem keuangan saat ini.