PGRI: Kompetensi guru strategi utama untuk wujudkan sekolah unggul

PGRI: Kompetensi guru strategi utama untuk wujudkan sekolah unggul

Ilustrasi – Sejumlah murid dibimbing guru mengikuti asesmen nasional berbasis komputer (ANBK) di SD Inpres Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu. ANTARA/Basri Marzuki

 Kadep Kominfo Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Agus Rohiman menyebutkan bahwa peningkatan kompetensi guru merupakan strategi utama untuk mewujudkan sekolah unggul, sebab guru merupakan garda terdepan dalam pelayanan pendidikan.

“Guru itu memang garda terdepan. Guru itu adalah yang paling melayani di bagian depan. Meskipun yang lainnya juga penting, tapi guru adalah sangat penting. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi guru harus menjadi prioritas utama oleh setiap sekolah kalau sekolahnya ingin unggul,” kata Agus dalam webinar yang diikuti di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, seberapa sering para guru mengikuti pelatihan menjadi salah satu penanda bahwa sekolah tersebut memiliki kualitas yang unggul. Ia menekankan, pelatihan dan pengembangan guru sangat penting. Apalagi, saat ini para guru harus berhadapan dengan anak-anak dari generasi baru dengan zaman yang berbeda dengan guru.

“Dan pelatihan dan pengembangan itu harus direncanakan dengan baik. Kemudian harus betul-betul materi pelatihan yang paling dibutuhkan oleh guru. Jadi mungkin dalam strategi pelatihan pun, kita bisa bertanya kepada guru-guru, apa sih sebenarnya yang dibutuhkan guru,” imbuh dia.

Belajar dari pendidikan di Finlandia, Agus mengatakan bahwa para guru di negara tersebut mendapatkan pelatihan public speaking untuk meningkatkan keterampilan komunikasi di depan umum.

Meski syarat utama bagi guru yaitu menguasai bahan ajar, tidak dapat dipungkiri bahwa keterampilan komunikasi sangat penting. Oleh sebab itu, ia menganjurkan para guru untuk dapat melatih keterampilannya dalam berkomunikasi sehingga menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

“Bahkan sebenarnya, melucu juga bisa dilatih. Karena ternyata anak-anak itu suka guru-guru yang ada humornya. Bukan humor dari awal sampai akhir seperti stand-up komedi. Tetapi humor untuk membumbui pembelajaran, ternyata anak-anak itu suka dengan humor. Dan kalau humornya dilakukan oleh guru, mungkin humornya adalah humor-humor yang sangat bernilai,” kata dia.

Di samping pelatihan dan pengembangan profesional secara berkala, Agus juga memandang perlunya sertifikasi guru sesuai standar internasional sebagai bagian dari strategi untuk mewujudkan sekolah unggul. Namun, sertifikasi internasional ini masih menjadi tantangan bagi guru-guru di Indonesia.

Selanjutnya, beberapa strategi lain yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sekolah unggul antara lain penguatan kurikulum, inovasi dalam pembelajaran, manajemen berbasis data, kemitraan dengan pihak eksternal, pengembangan budaya sekolah, serta peningkatan sarana dan prasarana.

Kemudian, dalam mewujudkan sekolah unggul, yang juga tak kalah pentingnya yaitu penerapan sistem penjaminan mutu, mendorong kreativitas dan inovasi, integrasi teknologi untuk kreativitas, peningkatan proyek berbasis kreativitas, serta kesiapan sekolah di era digital dan globalisasi. https://wikimodia.online

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*