10 Fakta Unik Sejarah Presiden AS : Ada yang Nyogok Pakai Miras!

Foto kolase Calon Presiden AS Donald Trump dan Kamala Harris. (AP Photo)

Amerika Serikat (AS) hari ini menggelar pemilihan umum presiden yang ke-60tepatnya pada Selasa (5/11/2024). Sebagai salah satu pemilu yang menyedot perhatian dunia, sejarah pemilihan presiden AS menyimpan banyak peristiwa unik yang membentuk dinamika demokrasi negara adidaya ini.

Pemilu tahun ini, mempertemukan dua pasangan kandidat besar yakni Donald Trump-JD Vance dari partai republik dan Kamala Harris-Tim Walz dari partai demokrat.

Di AS, pemilu untuk memilih anggota legislatif diadakan dua tahun sekali, sementara pemilu presiden diadakan setiap empat tahun sekali, yaitu pada tahun-tahun genap.

Pemilu presiden pertama kali dilaksanakan pada 1789, dengan George Washington terpilih sebagai presiden pertama AS setelah konstitusi AS disahkan.

Berikut adalah sejumlah fakta unik yang pernah terjadi dalam sejarah pemilihan presiden AS dari masa ke masa.

George Washington “Menyogok” Pendukung dengan Minuman Keras

George Washington, presiden pertama AS, pernah terlibat dalam praktik yang dianggap “membeli suara” pada masa itu.

Saat mencalonkan diri untuk menjadi anggota Virginia House of Burgesses pada 1758, Washington menggunakan dana kampanye sebesar 50 pound untuk membeli 160 galon minuman keras yang disajikan kepada 391 pemilih.

Dalam budaya politik kolonial, memberikan minuman keras pada pemilih di hari pemilu adalah hal yang umum dan berasal dari tradisi Inggris yang diimpor ke Amerika.

Selain itu, Washington juga mengikuti tradisi lokal di Virginia, di mana barel-barel minuman keras digulung ke halaman pengadilan atau tempat pemungutan suara untuk merayakan hari pemilu.

Waktu Pemilu Berdasarkan Cuaca dan Musim Panen

Pada abad ke-19, mayoritas rakyat Amerika bekerja sebagai petani. Di tahun 1840, tercatat sekitar 69 persen penduduk AS terlibat dalam sektor agraria, yang membuat perjalanan untuk berpartisipasi dalam pemilu menjadi sulit di tengah kesibukan panen.

Oleh karena itu, waktu pemilu diatur agar jatuh pada akhir musim gugur, setelah panen selesai namun sebelum musim dingin dimulai.

Hal ini memberikan kesempatan bagi para petani untuk bepergian ke tempat pemungutan suara tanpa harus mengorbankan pekerjaan mereka di ladang.

Gerald Ford, Presiden yang Tidak Terpilih Melalui Pemilu

Gerald Ford menjadi satu-satunya presiden AS yang tidak dipilih melalui proses pemilu. Pada 1973, ia diangkat sebagai wakil presiden setelah Spiro Agnew mengundurkan diri.

Sembilan bulan kemudian, Presiden Richard Nixon juga mengundurkan diri akibat skandal Watergate, sehingga Ford naik sebagai presiden.

Ini merupakan contoh penerapan Amandemen ke-25 dalam konstitusi AS, yang memungkinkan wakil presiden diangkat oleh presiden tanpa melalui pemilihan umum ketika terjadi kekosongan jabatan.

Kandidat yang Menang Suara Rakyat Namun Gagal Menjadi Presiden

Sejarah pemilu AS mencatat beberapa kandidat yang memenangkan suara rakyat (popular vote) namun gagal memenangkan pemilu karena kalah di Electoral College.

Electoral College adalah sistem pemilihan yang menetapkan jumlah suara dari tiap negara bagian yang dihitung untuk menentukan presiden terpilih.

Beberapa kandidat yang memenangkan popular vote namun kalah di Electoral College antara lain adalah Andrew Jackson pada 1824, Samuel Tilden pada 1876, Grover Cleveland pada 1888, Al Gore pada 2000, dan Hillary Clinton pada 2016.

Donald Trump, Presiden ke-45 yang Sebenarnya ke-44

Saat Donald Trump terpilih sebagai presiden pada 2016, ia dianggap sebagai presiden ke-45. Namun, dalam perhitungan resmi, Trump sebenarnya adalah presiden ke-44.

Hal ini disebabkan oleh masa jabatan Grover Cleveland, yang terpilih dalam dua periode tidak berturut-turut, yaitu pada 1885-1889 dan 1893-1897.

Cleveland dihitung sebagai presiden ke-22 dan ke-24, menjadikannya satu-satunya presiden AS yang terpilih dalam dua periode non-berturut-turut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*