Keluarga Batak Ini Beli Emas 1 Ton Hasil Nabung, Ludes Dicuri Orang

Huta Siallagan sebuah kampung adat suku Batak Toba yang berlokasi di Desa Siallagan Pindaraya, Simanindo, Pulau Samosir, Sumatera Utara. (CNBC Indonesia/Rosseno Aji Nugroho)

Di tengah ketidakpastian ekonomi global, emas membuktikan diri sebagai salah satu instrumen investasi paling menjanjikan. Bahkan hingga hari ini, harga emas mencetak rekor tertinggi, menembus angka Rp1,7 juta per gram.

Melonjaknya harga emas tiap tahun membuat banyak orang mulai melirik emas. Terkait hal ini, keluarga Batak yang sudah berbeda generasi bisa menjadi contoh baik bagaimana perolehan uang tak dipakai foya-foya, tetapi untuk investasi emas.

Tak tanggung-tanggung, total emas yang ditabung selama ratusan tahun sudah mencapai 1 ton. Jika dirupiahkan, maka senilai dengan Rp1,6 T pada masa kini.

Perkenalkan, ini dia keluarga Sisingamangaraja yang eksis dari tahun 1530 sampai 1876.

Hobi Koleksi Emas

Keluarga Sisingamangaraja merupakan penguasa Negeri Toba di Tanah Batak. Orang nomor satunya disebut Raja Sisingamangaraja, yang dimulai oleh Sisingamangaraja I (1530) hingga Sisingamangaraja XII (1876). Alias sudah berjalan 12 generasi atau 346 tahun.

Selama berkuasa, Sisingamangaraja mempunyai hak absolut atas perdagangan kapur barus. Kala itu, Tanah Batak jadi pusat produksi kapur barus selain di Semenanjung Melayu dan Borneo. Dari sana, terjadi ekspor kapur barus yang diminati banyak orang. Bahkan, tanaman itu punya kedudukan penting dalam Islam dan disebut dalam Al-Quran.

Tak heran, jika harga kapur barus di pasar global sangat mahal. Siapapun yang menguasai perdagangan kapur bisa dipastikan kaya raya, termasuk keluarga Batak Sisingamangaraja.

Augustin Sibarani dalam Perjuangan Pahlawan Nasional Sisingamangaraja XII (1988) mencatat, sejak Sisingamangaraja I berkuasa pada 1530 kerajaan sudah memperdagangkan kapur barus ke pedagang Arab dan Eropa untuk dipasarkan ke seluruh dunia. Perlahan, kerajaan kelak tak hanya berdagang, tetapi juga sukses memonopoli pasar kapur barus di Sumatra Utara.

Semua ini praktis membuat Sisingamangaraja kaya raya. Hanya saja, kekayaan tersebut tak dihamburkan-hamburkan. Dalam bayangan orang, raja sudah pasti hidup mewah bergelimang harta di Istana. Namun, hal ini tak terjadi pada trah Sisingamangaraja.

Dari Sisingamangaraja I hingga Sisingamangaraja XII semua punya hobi sama, yakni menabung emas dan perhiasan.

“Raja-raja Sisingamangaraja dari mulai yang ke-1 hingga ke-10, semuanya suka mengumpulkan Blue Diamonds dari Ceylon. Lalu juga Intan-intan Ceylon yang dibawa untuk dari India melalui Barus. Intan-intan Ceylon ini besarnya seperti telur burung,” tulis Augustin Sibarani.

Memang tak diketahui pasti alasan mereka menabung emas. Namun pastinya tabungan emas mereka sangat menumpuk. Hal ini diceritakan lebih lanjut lewat berbagai kronik saat terjadi serangan orang-orang Padri tahun 1818.

Menurut Mangaraja Onggang Parlindungan dalam Tuanku Rao (1964), para penyerang dari Padri yang sudah melumpuhkan basis pertahanan Sisingamangaraja mengambil semua perhiasan dan emas.

Seluruhnya diangkut oleh 17 kuda. Setiap kuda bisa membawa lebih kurang 60 Kg emas. Alias total emas yang diangkut mencapai 1 ton emas yang jika dirupiahkan sekarang seharga Rp1,6 Triliun.

Ini belum memperhitungkan emas yang diselamatkan keluarga Sisingamangaraja saat terjadi penyerangan. Kala itu, pihak keluarga menaruh perhiasan kerajaan ke dalam wadah penanak nasi super besar. Wadah tersebut ditaruh di tempat rahasia dan hanya diketahui beberapa orang saja.

Aksi penyerangan lantas membuat trah Sisingamangaraja berakhir di generasi ke-12. Sisingamaraja XII tewas di tangan Belanda dan mengakhiri sejarah panjang trah keluarga tersebut di Tanah Batak. Berakhirnya kekuasaan membuat harta segunung milik kerajaan lepas ke tangan orang lain, termasuk Ratu Victoria di Inggris. Dipercaya harta Sisingamangaraja dipakai di mahkota penguasa Inggris tersebut.

“Perhiasan bisa sampai di Inggris karena dibawa oleh seorang bekas tentara Padri yang melarikan diri ke Kelang di Malaysia dan di sana menjualnya,” ungkap Augustin.

Bet 777

Tarif Trump Jadi Bumerang, Industri Ini Ditimpa ‘Petaka’ Rp 1.800 T

Foto yang diambil pada 26 Agustus 2022 ini menunjukkan kendaraan yang sedang dibangun pada jalur produksi otomatis di pabrik mobil listrik VinFast di Haiphong. Setelah menaklukkan sebagian besar industri di dalam negeri, para pemimpin konglomerat Vingroup yang optimistis kini mengarahkan pandangan mereka jauh lebih tinggi seiring mereka meningkatkan rencana untuk menjual mobil Vietnam pertama di pasar besar Amerika. (Photo by Nhac NGUYEN / AFP/File Foto)

Tarif yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump rupanya telah menjadi bumerang bagi industri otomotif di Negeri Paman Sam. Analisis baru oleh Pusat Penelitian Otomotif menemukan bahwa tarif otomotif sebesar 25% yang diberlakukan Trump akan meningkatkan biaya sekitar US$ 108 miliar (Rp 1.800 T) bagi produsen mobil di AS pada tahun 2025.

Dalam studi yang dirilis Kamis (10/4/2025) itu, tiga produsen mobil yang berbasis di Detroit, Ford Motor, General Motors (GM), dan Stellantis akan mengalami peningkatan biaya sebesar US$ 42 miliar (Rp 706 triliun). Detroit Three juga mengalami tarif hampir US$ 5.000 (Rp 84 juta) untuk suku cadang yang mereka impor rata-rata untuk setiap mobil yang diproduksi di AS, dan sekitar US$ 8.600 (Rp 144 juta) rata-rata untuk setiap mobil yang mereka impor.

Tarif impor otomotif 25% Trump mulai berlaku pada tanggal 3 April, menyebabkan gelombang kejut di seluruh industri karena pasokan datang dari seluruh dunia. Kendaraan yang dibuat di Meksiko dan Kanada dikenakan pungutan, kecuali 

Tarif tersebut telah mendorong produsen mobil untuk melakukan perubahan produksi, dengan GM meningkatkan produksi truk di pabrik Indiana dan Stellantis menghentikan sementara produksi di pabrik di Meksiko dan satu pabrik di Kanada. Langkah-langkah ini mempengaruhi lima fasilitas AS yang terhubung dengan mereka.

“Produsen mobil Detroit Three akan melihat biaya rata-rata tarif per kendaraan untuk suku cadang kendaraan impor sebesar US$ 4.911 (Rp 82,5 juta), lebih tinggi dari rata-rata industri secara keseluruhan sebesar US$ 4.239 (Rp 71,2 juta) per kendaraan.

“Untuk kendaraan impor, studi tersebut menemukan biaya tarif rata-rata per kendaraan sebesar US$ 8.722 (Rp 146,6 juta) untuk industri secara keseluruhan dan US$ 8.641 (Rp 145 juta) untuk Detroit Three.”

Matt Blunt, presiden American Automotive Policy Council, yang mewakili tiga produsen mobil Detroit, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa studi tersebut menunjukkan biaya signifikan yang akan ditanggung oleh industri otomotif akibat tarif sebesar 25%. Ia mengaku akan terus berkoordinasi dengan pemerintah terkait hal ini 

“Produsen mobil Amerika Ford, GM, dan Stellantis bermaksud untuk mempertahankan dialog berkelanjutan dengan pemerintah untuk mencapai tujuan bersama kita, yaitu meningkatkan produksi otomotif AS,” ucapnya.

Slot 1000

Lulu Hypermarket Sawangan Sepi, Mau Tutup Total? Manajemen Buka Suara

Kondisi Lulu Hypermarket Sawangan, Depok, Jawa Barat, Kamis (10/4/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)

Kondisi Lulu Hypermarket cabang Sawangan sepi. Jumlah pembeli yang datang pun bisa dihitung dengan jari.

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di gerai tersebut, Kamis (10/4/2025), tampak kondisi gerai tersebut cukup sepi. Bahkan, barang-barang yang dijual pun sudah sangat sedikit dan harganya juga tengah didiskon besar-besaran yakni mencapai 90%.

Rak-rak barang juga banyak yang kosong karena barang sisa yang dijual terpaksa digabungkan di rak tertentu. Adapun barang-barang yang dijual jarang merupakan barang makanan dan minuman. Bahkan di lemari pendingin, tidak lagi tersedia barang yang dijual alias kosong.

Bagian rak-rak kosong tersebut pun ditutupi oleh rak yang biasanya tempat roti berada. Untuk barang seperti sabun dan shampoo, hanya tersedia dengan merek tertentu saja.

Barang-barang yang dijual pun juga kurang tertata rapi. Tampak juga kasir yang dibuka hanya satu. Bahkan di luar gerai, juga dijual pakaian dan kursi dengan harga diskon yang besar.

Salah satu pegawai yang berjaga customer service sekaligus merangkap sebagai kasir mengatakan bahwa kondisi gerainya yang sepi mulai terjadi pada awal Maret lalu. Padahal sebelum-sebelumnya, cukup ramai pengunjung.

“Kondisi seperti ini sudah terjadi mulai awal Maret, sebelum-sebelumnya padahal cukup ramai,” ujar salah satu pegawai Lulu Hypermarket gerai Sawangan kepada wartawan CNBC Indonesia, Kamis (10/4/2025).

Adapun menurutnya, belum diketahui sampai kapan barang-barang dapat dijual dan didiskon. Pihaknya juga belum mendapat kabar dari manajemen terkait rencana penutupan operasional.

“Kurang tahu ya sampai kapan seperti ini, belum ada kabar juga dari manajemen kalau mau tutup,” ujar pegawai tersebut.

Senada dengan pegawai tersebut, penjaga keamanan juga belum mengetahui soal adanya kabar penutupan gerai tersebut.

“Belum ada info penutupan dari manajemen,” ujar petugas satpam gerai Lulu Hypermarket Sawangan.

Manajemen Lulu Hypermarket pun buka suara soal kondisi sepi dan kabar mau tutup toko. Mereka membantah adanya kabar bahwa beberapa gerainya akan berhenti operasional pada Kamis (10/4/2025), termasuk yang berlokasi di Sawangan.

Corporate Affairs Director Lulu Group International, Luthfi Husin mengatakan bahwa kabar dari penutupan gerai Lulu Hypermarket tersebut tidak benar.

“Terkait info-info yang beredar kalau gerai Lulu Hypermarket mau tutup operasi itu tidak benar ya,” kata Luthfi ketika diwawancarai oleh wartawan CNBC Indonesia, Kamis (10/4/2025).

Luthfi mengatakan bahwa sepinya beberapa gerai Lulu Hypermarket dan adanya diskon besar-besaran terjadi karena manajemen sedang mempersiapkan perubahan strategi bisnisnya, bukan karena bangkrut.

“Kami sedang mempersiapkan untuk merubah strategi bisnis kami, jadi bukan karena bangkrut, karena kondisi kami masih baik-baik saja, cuma dari segi bisnis hypermarket memang lagi lesu, makanya kami sedang mempertimbangkan untuk merubahnya,” ujar Luthfi.

Meski begitu, pihaknya belum dapat memastikan strategi bisnis apa yang akan digantikan. Pihaknya masih merahasiakan hal tersebut.

“Untuk bisnis barunya nanti kami belum bisa publish ya, masih jadi rahasia perusahaan, karena masih dalam proses,” ungkapnya.

bet 888

Awas Ancaman Petaka Besar Efek Tarif Trump, Hantam Balik AS-RI Bahaya

Dolar Mendekati Rp 17.000, Ini Titik-titik Terlemah Rupiah Tahun Ini

Pada hari Rabu (2/4/2025) waktu setempat, Presiden Amerika Serikat (AS)Donald Trump mengumumkan tarif baru atas sejumlah negara. Dia optimistis, dengan kebijakan tarif baru ini, perusahaan asing akan terdorong berinvestasi membangun fasilitas produksinya di AS.

Trump menetapkan, semua barang impor yang masuk ke AS akan dikenai tarif bea masuk (BM) sebesar 10%. Selain itu, bakal diberlakukan tarif resiprokal alias timbal balik ke sejumlah negara, termasuk Indonesia. Menurut Trump, Indonesia mengenakan tarif BM 64% atas barang-barang AS, sehingga RI dikenakan tarif timbal balik sebesar 32%.

Kebijakan tarif baru 10% mulai berlaku pada hari Sabtu, 5 April 2025 dan tarif timbal balik diterapkan mulai hari ini, Rabu (9/4/2025).

Lalu bagaimana efek kebijakan Trump tersebut? Seberapa besar sebenarnya bahaya yang mengancam?

Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede mengatakan, kebijakan tarif resiprokal ala Trump berpotensi menjadi senjata makan tuan, terutama bagi AS sendiri.

“Efek ini dapat muncul dalam jangka pendek hingga menengah, dengan eskalasi dampak tergantung pada respons negara-negara mitra dagang utama serta ketahanan sektor industri dan konsumsi domestik AS,” katanya kepada CNBC Indonesia, dikutip Rabu (9/4/2025).

Pertama, sambungnya, banyak perusahaan Amerika, khususnya di sektor alas kaki dan tekstil/pakaian jadi (TPT), sangat bergantung pada skema maklon atau produksi di luar negeri, termasuk di Indonesia, Vietnam, dan China.

“Saat AS mengenakan tarif hingga 32% terhadap produk dari Indonesia (dan bahkan lebih tinggi terhadap negara lain seperti Vietnam 46%, China 34%), maka biaya impor bahan jadi maupun setengah jadi akan naik drastis. Akibatnya, harga barang jadi di pasar domestik AS pun melonjak, menciptakan tekanan inflasi yang tinggi,” jelasnya.

“Hal ini diperkuat oleh pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang menyatakan bahwa tarif baru Trump diperkirakan akan meningkatkan inflasi AS, meskipun The Fed sendiri masih menahan diri dalam mengambil keputusan kebijakan moneter,” terang Josua. 

Inflasi tinggi ini, lanjutnya, dapat menggerus daya beli konsumen AS, yang pada akhirnya memukul sektor ritel dan manufaktur domestik, terutama yang berorientasi konsumsi.

“Sebagai contoh, merek-merek seperti Nike, Apple, dan Levi’s-yang sangat tergantung pada pabrik-pabrik di luar negeri-akan mengalami kenaikan biaya produksi dan mungkin harus menaikkan harga, mengurangi marjin keuntungan, atau bahkan mengurangi produksi,” sebutnya.

Ancaman Bahaya Saat Tarif Trump Hantam Balik AS

Akibatnya, kondisi itu bukan tidak mungkin akan memicu efek domino global. Aksi retaliasi atau tindakan balas dendam alias perang dagang akan terjadi, yang kemudian dapat mengguncang rantai pasok global, memperlemah perdagangan dunia. Bahkan memicu ancaman resesi global, di mana risiko resesi global tahun 2025 kini naik dari 40% menjadi 60%.

“Secara keseluruhan, studi IMF, OECD, dan bank sentral besar menunjukkan bahwa konflik dagang seperti ini bisa menurunkan PDB global hingga 1,7-5,5% dan menaikkan inflasi global sebesar 1,5-3%,” ujarnya. 

“Untuk AS sendiri, PDB bisa turun 2-4%, dan jika rantai pasok global terus terganggu, perusahaan AS yang sangat tergantung impor bahan baku akan kesulitan mempertahankan produksi dan tenaga kerja,” tambahnya.

“Dengan begitu, kebijakan ini berisiko menjadi “bumerang” bagi AS. Alih-alih meningkatkan daya saing dan melindungi pekerjaan domestik, justru bisa menimbulkan inflasi tinggi, pelemahan konsumsi, ketidakpastian pasar keuangan, hingga potensi resesi,” tukas Josua.

Pada fase inilah ancaman bahaya lebih besar mengintai.

“Ini adalah ancaman nyata bagi stabilitas ekonomi global dan dapat memukul pertumbuhan ekonomi dunia secara luas, termasuk negara-negara berkembang seperti Indonesia,” kata Josua mengingatkan. 

Terpisah, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk Andry Asmoro mengatakan hal senada. 

“Kebijakan Trump ini memang menyebabkan potensi stagflasi di AS. Kalau ke pertumbuhan, ekspektasinya memang tahun ini potensi resesi di AS meningkat hingga 60% ya,” kata Andry kepada CNBC Indonesia.

“Efek dominonya bisa lebih besar kalau trade war berkepanjangan. Makin panjang dan makin meluas,” ucapnya.

Kas138

Horor Tarif Trump, antara Ambisi Perang Dagang & Deja Vu Depresi Besar

A protester carries the carries a U.S. flag upside, a sign of distress, next to a burning building Thursday, May 28, 2020, in Minneapolis. Protests over the death of George Floyd, a black man who died in police custody Monday, broke out in Minneapolis for a third straight night. (AP Photo/Julio Cortez)

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pekan lalu menerapkan tarif perdagangan terhadap 180 negara dunia. Indonesia pun tidak luput dari tarif ini, dengan RI dikenakan tarif resiprokal hingga 32%.

Trump mengeklaim bahwa tarifnya ini merupakan penyelamat dari krisis Depresi Besar atau Malaise, seperti yang pernah terjadi pada 1929. Ia mengatakan langkah ini untuk membuat produsen dan petani AS makin kaya.

“Pada tahun 1929, semuanya berakhir dengan sangat tiba-tiba dengan Depresi Besar. Dan itu tidak akan pernah terjadi jika mereka tetap menggunakan kebijakan tarif,” tuturnya dikutip The Associated Press, Selasa (8/4/2025).

“Mereka mencoba menerapkan kembali tarif untuk menyelamatkan negara kita, tetapi tarif itu sudah tidak berlaku lagi. Tarif itu sudah tidak berlaku lagi. Sudah terlambat. Tidak ada yang bisa dilakukan, butuh waktu bertahun-tahun untuk keluar dari depresi itu.”

Depresi Besar dimulai dengan “Black Tuesday” pada 29 Oktober 1929, ketika aksi jual panik memicu keruntuhan pasar saham, yang memusnahkan ribuan investor yang telah meminjam banyak uang. Ketika permintaan konsumen menurun, perusahaan manufaktur memberhentikan pekerja dan menutup pabrik.

Pada tahun-tahun berikutnya, tingkat pengangguran AS mencapai 25%, sementara output ekonomi anjlok hampir 30%. Ada ribuan bank bangkrut dan penutupan bisnis yang meluas, sementara jutaan orang Amerika kehilangan rumah mereka.

Namun, benarkah tarif dapat menjadi penyelamat dari krisis ekonomi?

Presiden George Washington menandatangani Undang-Undang Tarif tahun 1789. Undang-undang utama pertama yang disetujui oleh Kongres itu mengenakan pajak sebesar 5% atas banyak barang yang diimpor ke AS.

Tanpa pajak penghasilan federal, kebijakan tersebut adalah tentang menemukan sumber pendapatan bagi pemerintah sekaligus melindungi produsen Amerika dari persaingan asing.

Setelah perang tahun 1812 mengganggu perdagangan AS dengan Inggris Raya, AS menyetujui lebih banyak tarif pada tahun 1817 yang dimaksudkan untuk melindungi manufaktur dalam negeri dari impor yang berpotensi lebih murah, terutama tekstil.

Tarif tinggi tetap berlaku selama beberapa dekade, terutama karena pemerintah berupaya meningkatkan pendapatannya dan membayar utang yang terjadi selama Perang Saudara.

Undang-Undang Tarif tahun 1890 menaikkan pajak menjadi 49,5% untuk lebih dari 1.500 barang. Yang memperjuangkan langkah tersebut adalah ‘Napoleon Proteksionisme’ yakni William McKinley, seorang anggota kongres Republik dari Ohio yang akan terpilih sebagai presiden pada tahun 1896 dan salah satu pahlawan Trump.

Namun, langkah tersebut menyebabkan harga naik dan ekonomi AS jatuh. Keadaan memburuk setelah Kepanikan tahun 1893, ketika pengangguran mencapai 25%. Para sejarawan menyebut periode tersebut sebagai “depresi besar” hingga digantikan oleh Depresi Besar yang sebenarnya tahun 1929.

Setelah Depresi Besar 1929, Presiden AS saat itu, Herbert Hoover, menekan undang-undang tarif yang dikenal dengan Smoot-Hawley sesuai dengan dua anggota legislatif AS perancang undang-undang itu, Reed Smoot dan Willis Hawley.

Namun setelah itu, Hoover merasa bimbang, terutama setelah lebih dari 1.000 ekonom AS menandatangani surat yang mendesak veto. Namun, ia menandatangani undang-undang tersebut, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan,

“Tidak ada RUU tarif yang pernah diberlakukan, atau akan diberlakukan, di bawah sistem saat ini yang akan sempurna.”

Smoot-Hawley menaikkan tarif impor rata-rata 20% pada ribuan barang, yang menyebabkan banyak mitra dagang utama AS membalas. Kerja sama internasional dalam masalah nonperdagangan juga menurun, termasuk dalam masalah pertahanan, yang membantu membuka jalan bagi kebangkitan Hitler.

“Ada beberapa industri yang menghasilkan keuntungan,” kata Gary Richardson, seorang profesor ekonomi di Universitas California, Irvine, tentang Smoot-Hawley.

“Namun secara keseluruhan, orang-orang di AS dan orang-orang di seluruh dunia adalah pecundang. Produsen AS melihat pasar luar negeri untuk barang mereka menguap dan produksi serta belanja konsumen merosot lebih jauh.”

Hawley kalah dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik Oregon tahun 1932 di distriknya, dan Smoot dikalahkan pada bulan November, saat Demokrat Franklin D. Roosevelt mengalahkan Hoover untuk kursi kepresidenan.

Smoot, Hawley, dan Hoover sebagian besar terus membela kebijakan tarif mereka pada tahun-tahun berikutnya, menyalahkan kebijakan perdagangan internasional dan kekuatan moneter eksternal, serta Partai Demokrat, atas kesengsaraan ekonomi Amerika.

Ekonomi kemudian tidak pulih sampai pecahnya Perang Dunia II, yang meningkatkan permintaan untuk produksi pada tahun 1939.

“Depresi ekonomi tidak dapat disembuhkan dengan tindakan legislatif atau pernyataan eksekutif,” kata Hoover pada bulan Desember 1930. “Luka ekonomi harus disembuhkan oleh tindakan sel-sel tubuh ekonomi, produsen, dan konsumen sendiri.”

kas138

Ramai Gen Z Tinggalkan Smartphone, Pada Lari ke Penggantinya Ini

Smartphone Honor X9c. (CNBC Indonesia/Novina Putri Besari)

Smartphone dikabarkan mulai tak jadi pilihan para anak muda atau Gen Z. Mereka disebut mulai bosan menggunakan ponsel pintar itu.

“Saya pikir Anda bisa melihatnya dengan populasi Gen Z tertentu – mereka bosan dengan layar (smartphone),” kata salah satu influencer ‘dumb phone’ Jose Briones, dikutip dari CNBC International.

Menurutnya, para Gen Z mulai melirik menggunakan ponsel jadul atau feature phone. Tren ini mulai terlihat di Amerika Serikat (AS) beberapa tahun lalu.

HMD Global menjadi salah satu perusahaan yang ketiban durian runtuh. Perusahaan diketahui memiliki merek ponsel sejuta umat Nokia yang banyak menjual ponsel awal tahun 2000-an lalu.

Penjualan feature phone di AS sendiri telah melonjak mencapai puluhan ribu perbulannya pada 2022. Hal ini terjadi saat penjualan global juga mengalami penutunan.

Sementara itu, pasar feature phone didominasi masyarakat di Timur Tengah, Afrika dan India. Counterpoint Research melaporkan pasar negara tersebut mencapai 80% di tahun lalu.

Di sisi lain, pasar smartphone Indonesia tercatat tidak begitu baik. Daya beli masyarakat diketahui mengalami penurunan sejak beberapa tahun lalu.

IDC dalam laporan Worldwide Quaterly Mobile Phone Tracker menyebutkan pasar smartphone Indonesia menurun 14,3% pada 2023. Jumlah unit yang dikirimkan hanya 35 juta unit saja.

HP mahal tidak laku

Namun keadaan mulai membaik tahun lalu. Secara keseluruhan pasar smartphone di Indonesia mengalami pertumbuhan positif 15,5 persen secara tahun ke tahun (year-on-year/YoY) menjadi hampir 40 juta unit sepanjang 2024.

Menurut laporan IDC bertajuk Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker, para vendor mampu tumbuh dengan kuat paruh pertama tahun 2024 setelah beberapa kuartal mengalami penurunan pada tahun-tahun sebelumnya.

Pada Q4 2024, pasar HP Indonesia tumbuh 9,6 persen dari tahun ke tahun dan agak stagnan pada -0,2 persen kuartal ke kuartal (QoQ).

Pada 2024, pertumbuhan terutama didorong oleh segmen ultra low-end (di bawah harga Rp 1,6 juta) yang dipimpin oleh Transsion. Segmen kelas menengah (antara Rp 3,2- Rp9,8 juta) mengalami pertumbuhan yang kuat sebesar 24,9 persen YoY, dengan OPPO memimpin segmen tersebut.

Di sisi lain, smartphone dengan harga yang lebih tinggi di harga Rp 10 juta ke atas, turun secara signifikan sebesar 9,2 persen. Sebagian besar disebabkan oleh pelarangan penjualan iPhone 16 pada Q4 2024.

Pangsa 5G meningkat secara signifikan menjadi 25,8 persen pada 2024, dari 17,1 persen pada tahun sebelumnya. Peningkatan ini terutama didorong oleh peluncuran model baru dan penawaran 5G yang semakin terjangkau.

Slot 88

Efek Horor Tarif Trump: Waspada, PHK Hantui Industri Mebel RI!

Terlalu Bergantung Amerika, Ekspor Mebel RI Kini Merana

Para pengusaha mebel yang tergabung dalam Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO) buka suara soal dampak kebijakan tarif baru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke industri mebel di Indonesia.

Ketua Umum ASMINDO Dedy Rochimat mengatakan bahwa kebijakan tarif Trump akan berdampak pada penurunan utilitas industri mebel di Indonesia dan juga berdampak pada tenaga kerja di industri ini.

“Dampak dari kebijakan tarif tersebut yakni adanya penurunan utilitas industri mebel. Selain itu, penurunan utilitas pada ujungnya akan berdampak pada pengurangan tenaga kerja,” kata Dedy dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (6/4/2025).

Saat ini pasar AS adalah tujuan ekspor utama mebel Indonesia. Dari total value ekspor mebel Indonesia sebesar US$ 2,2 miliar atau sekitar Rp 36,42 triliun (asumsi kurs Rp 16.555/US$), porsi ekspor ke AS mencapai 60%.

Apabila nantinya dampak kebijakan tarif Trump terjadi penurunan pada pasar ekspor ke AS, dapat dipastikan akan berdampak cukup besar bagi kelangsungan industri mebel Indonesia. Namun, pihaknya tetap harus bersikap bijak dan tenang dalam menyikapinya.

“Terlepas pada dampaknya bagi Indonesia, kita perlu untuk memahami langkah yang ditempuh oleh Presiden Trump dalam menetapkan kebijakan proteksi untuk melindungi industri dalam negerinya. Untuk itu kita tetap harus bersikap bijak dan tenang dalam menyikapinya,” ujar Dedy.

“Walaupun tenang tapi pasti bagi pemangku kepentingan tetap harus meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak kebijakan AS, di mana para pemangku kepentingan juga perlu segera menyusun sejumlah langkah antisipasi,” tambah Dedy.

Lebih lanjut, Dedy menyatakan bahwa untuk merespons kebijakan tarif AS, Pemerintah Indonesia dapat melakukan penyesuaian terhadap sejumlah tarif bagi impor produk dari AS. Namun dengan tetap mempertimbangkan bahwa dampak yang ditimbulkan harus seminimal mungkin, supaya tidak mengganggu hubungan bilateral dengan AS.

Untuk mengantisipasi penurunan ekspor di pasar AS, menurutnya pemerintah bisa mengoptimalkan pembukaan akses pada pasar non-tradisional yang sudah diinisiasi oleh pemerintah dalam beberapa tahun terakhir ini.

Namun, sebenarnya pasar tradisional seperti AS dan Uni Eropa masih bisa menjadi tumpuan tujuan ekspor mebel Indonesia. Oleh karena itu, dia menilai pemerintah juga perlu memperkuat diplomasi ekonomi untuk menurunkan sejumlah hambatan-hambatan perdagangan untuk dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan ekspor Indonesia.

Selain antisipasi melalui perluasan pasar ekspor, industri mebel di Indonesia juga harus dapat mengoptimalkan serapan pasar dalam negeri. Peningkatan belanja pemerintah terhadap produk buatan dalam negeri akan menjadi akselerator pertumbuhan ekonomi. Untuk itu realokasi anggaran dengan meningkatkan belanja pemerintah perlu didorong untuk menggerakkan industri dalam negeri.

“Meningkatkan serapan pasar dalam negeri dan melindungi industri dalam negeri dengan penggunaan komponen lokal telah dilakukan melalui implementasi TKDN secara konsisten. Serta melakukan tata kelola yang efektif untuk mengurangi produk impor murah dan ilegal yang mengganggu industri nasional Indonesia,” ungkap Dedy.

Dedy menyatakan bahwa guna mendorong industri dalam negeri juga diperlukan kebijakan insentif dan fasilitasi industri padat karya. Baik untuk industri dengan orientasi pasar dalam negeri maupun ekspor.

Termasuk juga pentingnya tata kelola perizinan investasi yang ramah bagi investor. Sehingga akan dapat mendorong pertumbuhan investasi pada industri yang mampu menghasilkan produk berdaya saing melalui penguasaan teknologi.

Peningkatan daya saing industri juga dapat dilakukan dengan melakukan peningkatan kualitas produk, desain, teknologi, fasilitas produksi, dan bahan baku yang kompetitif. Untuk dapat menghasilkan produk berdaya saing diperlukan sinergi dalam satu payung kebijakan yang komprehensif.

Pada akhirnya pada aspek produksi harus ada dorongan terhadap implementasi pendidikan vokasi sehingga dapat menghasilkan lulusan yang siap pakai dengan kapasitas serta kemampuan yang tinggi terhadap penggunaan teknologi.

Sejumlah dukungan kebijakan pada proses produksi idealnya dilakukan dengan sinergi dalam satu payung kebijakan yang komprehensif. Sehingga menghasilkan ekosistem yang kuat dan kondusif bagi IKM dalam menghasilkan produk nasional yang berkualitas.

Selain itu faktor penegakan hukum juga menjadi catatan terkait dengan peningkatan kapasitas produksi yang menghasilkan produk yang berkualitas. Pemerintah dan aparat penegak hukum perlu memperkuat kapasitas dalam penegakan hukum tanpa pandang bulu dan tanpa melanggar hukum itu sendiri. Untuk mewujudkan kepastian hukum bagi dunia usaha Indonesia.

“Kami menyatakan bahwa DPP ASMINDO siap untuk duduk bersama dengan semua asosiasi industri terkait dan juga dengan pemerintah, untuk bersama-sama merumuskan kebijakan nyata dalam rangka membangun ekosistem yang kuat di industri mebel dan kerajinan Indonesia,” pungkasnya.

Bukan 64%! Tarif Impor Produk AS ke RI 7%: Tertinggi Minuman Keras

Donald Trump dengan Saham & Dolar

Klaim Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap tarif mitra dagang mereka menimbulkan pertanyaan. Tarif tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan yang diterapkan mitra dagang AS, termasuk Indonesia.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif baru AS pada Rabu (3/4/2025). Dalam hitungan AS, Indonesia memberlakukan tarif sebesar 64% kepada produk impor dari AS. Sebagai akibatnya, Indonesia bakal dikenai tarif resiprokal sebesar 32%.

Tarif sebesar 64% sudah menghitung manipulasi mata uang ataupun hambatan perdagangan.

Manipulasi mata uang biasanya merujuk pada upaya sengaja dari sebuah negara untuk mendevaluasi atau membuat mata uangnya lebih lemah agar harga ekspor mereka lebih murah.
Sementara hambatan dagang lebih banyak prakteknya mulai dari membuat tarif impor lebih tinggi hingga kewajiban Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

TKDN ini bahkan secara khusus dikritik AS dalam factsheet yang dikeluarkan oleh Gedung Putih, Rabu lalu.

“Indonesia menerapkan persyaratan kandungan lokal di berbagai sektor, rezim perizinan impor yang kompleks, dan mulai tahun ini akan mewajibkan perusahaan sumber daya alam untuk menempatkan seluruh pendapatan ekspor mereka di dalam negeri untuk transaksi senilai US$250.000 atau lebih,” tulis Gedung Putih dalamFact Sheet: President Donald J. Trump Declares National Emergency to Increase our Competitive Edge, Protect our Sovereignty, and Strengthen our National and Economic Security.

Benarkah Tarif Impor RI Sampai 64%?

Bila melihat data The United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) Trade Analysis Information System (TRAINS) milik PBB, rata-rata tarif impor yang diberlakukan Indonesia terhadap barang-barang AS hanyalah 7,74%.

Tarif tersebut memang lebih tinggi dibandingkan tarif AS kepada produk Indonesia yang hanya 2,19%.

Tarif rata-rata 7,74% dari UNCTAD sudah menghitung 6.195 jenis HS barang yang diimpor Indonesia dari AS.

HS barang merujuk pada “Harmonized System Code” (Kode Sistem Harmonisasi), yang dalam Bahasa Indonesia dikenal juga sebagai Kode HS (Harmonized System). Ini adalah sistem klasifikasi internasional untuk produk/barang dalam perdagangan global.

Dalam data UNCTAD, ada tujuh kelompok barang yang dikenai tarif paling tinggi sebesar 150%. Ketujuh barang tersebut adalah:

1. Kelompok HS 220860 atau vodka
2. Kelompok HS 220820 atau minuman keras yang diperoleh dari penyulingan anggur atau ampas anggur

3. Kelompok HS 220840 atau rum dan tafia
4. Kelompok HS 220850 atau gin dan Geneva
5. Kelompok 220830 atau wiski 

6. Kelompok HS 220890 atau minuman keras, minuman beralkohol lainnya yang tidak disebutkan dalam pos 2208 (Alkohol etil yang tidak didenaturasi dengan kadar alkohol < 80%; minuman keras, liqueur, dan minuman beralkohol lainnya)

7. Kelompok HS 22087 atau liqueurs dan cordials

Beberapa merek vodka populer dari Amerika Serikat banyak beredar di Indonesia mulai dari Tito’s Handmade Vodka, Smirnoff, Grey Goose, dan Sky.

Tingginya bea masuk minuman keras di Indonesia bisa dipahami karena pemerintah terus berupaya mengendalikan konsumsi minuman beralkohol.
Minuman alkohol penjualannya sangat dibatasi mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim.

Sebagai catatan, tarif impor diberlakukan sebuah negara untuk sejumlah tujuan, di antaranya sebagai upaya untuk melindungi industri dalam negeri dan produsen hingga petani lokal ataupun konsumen.

Barang impor yang lebih murah atau lebih baik kualitasnya dapat merugikan industri lokal ataupun konsumen jika tidak dikenakan tarif impor lebih tinggi.

Di bawah tarif 150%, tarif tertinggi kedua adalah 90% yang diberikan kepada minuman beralkohol lainnya yakni:
1. Kelompok HS 220600 atau minuman fermentasi (misalnya: sari apel/cider, perry, mead), tidak termasuk bir dan anggur.

2. Kelompok HS 22042 atau anggur (wine) tidak berkarbonasi dalam wadah berkapasitas lebih dari 2 liter

3. Kelompok HS 220510 atau vermouth dan anggur dari anggur segar yang diberi rasa dari tanaman atau zat aromatik, dalam wadah berkapasitas 2 liter atau kurang.

4. Kelompok HS 220430 atau must anggur (jus anggur yang sedang atau belum sepenuhnya difermentasi)

5. Kelompok HS 220590 atau vermouth dan anggur beraroma lainnya, dalam wadah berkapasitas lebih dari 2 liter

5. Kelompok HS 220422 atau anggur tidak berkarbonasi dalam wadah lebih dari 2 liter tapi tidak lebih dari 10 liter.

6. Kelompok HS 220421 atau anggur tidak berkarbonasi dalam wadah berkapasitas 2 liter atau kurang (umumnya dalam botol).

Merujuk data UNCTAD, berikut jumlah barang dengan pengelompokan tarifnya
Jika melihat kelompok tarif, tarif yang paling banyak dikenakan Indonesia ke barang impor AS adalah 5% yakni 3.171 HS barang kemudian 0% yakni 819 HS barang.

Elon Musk Akan Mundur dari Pemerintahan Donald Trump

President Donald Trump listens as Elon Musk speaks in the Oval Office at the White House, Tuesday, Feb. 11, 2025, in Washington. (Photo/Alex Brandon)

Pengusaha kelas kakap Amerika Serikat (AS) Elon Musk dikabarkan akan mundur dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump setelah menyelesaikan misinya untuk memangkas pengeluaran pemerintah dan mengurangi ukuran tenaga kerja federal.

Politico dan ABC melaporkan bahwa Presiden AS Donald Trump memberitahu anggota Kabinetnya bahwa Musk akan segera pergi dan kembali ke sektor swasta, meskipun laporan tersebut tidak menjelaskan apakah itu berarti Musk pergi sebelum mandat 130 hari sebagai pegawai pemerintah khusus akan berakhir sekitar akhir Mei 2025 mendatang.

Trump telah menugaskan Tesla dan CEO SpaceX dengan upaya memimpin melalui Departemen Efisiensi Pemerintah untuk memotong pendanaan pemerintah dan membentuk kembali birokrasi federal.

“Elon Musk dan Presiden Trump telah secara terbuka menyatakan bahwa Elon akan meninggalkan layanan publik sebagai pegawai pemerintah khusus ketika pekerjaannya yang luar biasa di DOGE selesai,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt, dilansir Reuters, dikutip Jumat (4/4/2025).

Sebelumnya, Musk dan Trump mengalami kemunduran ketika seorang hakim liberal di Wisconsin memenangkan pemilihan Mahkamah Agung negara bagian, dengan mudah mengalahkan seorang hakim konservatif yang kampanyenya telah banyak didanai oleh Musk dan kelompok-kelompok yang terkait dengannya.

Pemungutan suara telah dilihat sebagai referendum awal pada kepresidenan Trump dan kampanye Musk untuk membuat kembali layanan sipil AS.

Saham beberapa perusahaan kontrak pemerintah naik menyusul laporan kemungkinan pengembalian Musk yang akan datang ke sektor swasta. Saham Tesla milik Musk, yang telah turun lebih dari 6% pada awal perdagangan.

Pekan lalu, Musk mengatakan bahwa dia yakin dia akan menyelesaikan sebagian besar tujuannya yang dinyatakan untuk memotong US$1 triliun dalam pengeluaran federal pada akhir 130 hari.

Adapun, menurut situs web DOGE, satu-satunya jendela resmi ke dalam operasinya, DOGE memperkirakan telah menghemat pembayar pajak AS US$140 miliar pada 2 April melalui serangkaian tindakan termasuk pengurangan tenaga kerja, penjualan aset, dan pembatalan kontrak, masih jauh dari target Musk sebesar US$1 triliun.

Mandat DOGE secara keseluruhan akan berlanjut hingga 4 Juli 2026. Namun, banyak tokoh papan atas di DOGE terkait dengan Musk dan belum mengatakan apakah mereka ingin bertahan setelah kepergian miliarder, yang telah menjadi kekuatan ideologis di balik perombakan pemerintah.

Arus Balik Dimulai: Awas! Ini Gejala & Bahaya Akibat Microsleep

INFOGRAFIS, Daftar Lengkap Rest Area Tol Trans Jawa

Fenomena microsleep atau tidur singkat saat berkendara menjadi perhatian serius dalam keselamatan lalu lintas termasuk saat mudik Lebaran. Data 2024 menunjukkan bahwa sekitar 35% kecelakaan disebabkan oleh microsleep. Bahkan, jika frekuensi microsleep mencapai lebih dari 50% dalam rentang waktu empat menit, potensi kecelakaan meningkat hampir 100%.

Microsleep adalah periode tidur sangat singkat atau tidur kurang dari 30 detik yang sering kali terjadi tanpa disadari. Ini disebabkan karena hanya sebagian kecil otak yang masih menerima rangsangan.

Kelompok yang rentan mengalami microsleep antara lain lansia, penderita demensia, mereka yang memiliki kualitas tidur buruk, serta individu dengan riwayat cedera kepala. Microsleep dapat ditandai dengan tatapan kosong, kepala tiba-tiba menunduk, tubuh tersentak, hingga kehilangan memori dalam 1-2 menit terakhir.

Gejala lain termasuk sering menguap, kelopak mata sulit terbuka, hingga sering berkedip. Jika tanda-tanda ini muncul, sebaiknya jangan dipaksakan melanjutkan aktivitas. Beristirahat 15-20 menit jauh lebih baik untuk keselamatan.

Hal ini untuk menghindari kecelakaan lalu lintas apalagi saat musim mudik lebaran saat ini.

Sementara itu, jumlah kecelakaan lalu lintas (lalin) dan korban meninggal selama arus mudik Lebaran 2025 menurun. Data Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menunjukkan penurunan 31,3% menjadi 1.477 kasus.

Adapun jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan selama mudik juga berkurang drastis, dari 324 korban pada 2024 menjadi 223 korban pada 2025, yang berarti turun 32%.

“Alhamdulillah, kami mencatat penurunan signifikan dalam jumlah kecelakaan dan korban meninggal dunia selama periode arus mudik tahun ini. Ini hasil kerja keras bersama antara Kementerian Perhubungan, Kepolisian Republik Indonesia, pemerintah daerah, serta seluruh pihak terkait,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi di sela inspeksi di jalan tol Jakarta-Cikampek, Rabu (2/4/2025).

Dudy menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama dalam memastikan kelancaran dan keselamatan arus mudik Lebaran, baik di jalur darat, laut, maupun udara. Kemenhub bersama Kepolisian dan pemerintah daerah, kata Menhub, menekankan pentingnya penerapan protokol keselamatan yang ketat, baik di jalan raya maupun di berbagai moda transportasi lainnya.

Dudy menyatakan kesadaran masyarakat yang tinggi dalam penggunaan sabuk pengaman dan helm, mematuhi aturan lalu lintas, memilih hari mudik yang fleksibel, mengecek kendaraan, hingga memanfaatkan transportasi umum turut berperan besar dalam tercapainya hasil ini.

Dia mengajak masyarakat untuk terus menjaga keselamatan dalam berlalu lintas, tidak hanya selama periode arus mudik dan balik Lebaran, tetapi juga di setiap perjalanan sehari-hari. “Keamanan dan keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Mari kita terus jaga keselamatan kita dan orang lain di jalan raya dengan selalu mematuhi aturan dan menjaga kewaspadaan. Mari kita saling respek,” ujarnya.

Dudy berharap hasil positif yang dicapai pada arus mudik Lebaran 2025 ini bisa menjadi motivasi untuk terus memperbaiki sistem transportasi dan keselamatan lalu lintas di masa yang akan datang. Apalagi, berbagai kebijakan seperti bekerja dari mana saja (WFA), mudik gratis, penurunan tarif tiket pesawat, diskon tarif tol, hingga rekayasa lalu lintas berdampak positif atas kelancaran mudik Lebaran 2025 ini.

Mulai kini yuk lebih berhati-hati dalam berkendara. Tapi sebelum itu, kenali tanda-tanda kamu terkena microsleep.

1. Penurunan Respons: Pada saat microsleep, respons terhadap stimulus eksternal, seperti suara klakson atau goyangan mobil, akan menurun atau bahkan tidak ada sama sekali.

2. Mata Terasa Berat: Sebelum microsleep terjadi, seringkali ada sensasi mata yang terasa berat atau sulit untuk tetap terbuka.

3. Kehilangan Kesadaran Sementara: Individu yang mengalami microsleep mungkin merasakan seolah-olah mereka kehilangan sebagian atau semua kesadaran mereka selama beberapa detik.

Terjadinya microsleep disebabkan oleh beberapa faktor, yakni:

1. Kurang Tidur: Kurang tidur adalah penyebab utama microsleep. Ketika seseorang tidak mendapatkan tidur yang cukup, otak akan mencoba untuk “menagih” tidur tersebut, bahkan di saat-saat yang tidak tepat.

2. Kelelahan: Aktivitas fisik atau mental yang berlebihan dapat menyebabkan kelelahan, yang dapat memicu microsleep.

3. Rutinitas Monoton: Menjalani aktivitas yang monoton, seperti mengemudi di jalan yang lurus dan panjang, dapat membuat otak menjadi bosan dan lebih rentan terhadap microsleep.

4. Konsumsi Alkohol atau Obat-obatan: Alkohol dan beberapa jenis obat-obatan dapat memengaruhi sistem saraf pusat dan menyebabkan microsleep.

Jangan pernah remehkan microsleep, karena jika berkaca pada kecelakaan arus mudik tahun lalu, mayoritas kecelakaan melibatkan pengguna sepeda motor.

Sepeda motor masih menjadi kategori kendaraan yang paling rentan terlibat dalam kecelakaan mencapai 73%, diikuti oleh kendaraan angkut orang atau bus dengan 12%, angkutan barang dengan 10%, dan mobil pribadi dengan 2%. Sementara itu, 3% sisanya terdiri dari jenis kendaraan lainnya.

FilmXXI