Jiwa Raga Prima Demi Kawal APBN Jelang Tutup Tahun Anggaran 2024

Suasana Gedung Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jakarta, Rabu (10/1/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Akhir tahun menjadi momen yang krusial bagi seluruh Insan Perbendaharaan menghadapi tutup buku tahun anggaran. Sebagai penggawa pengawal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Sobat InTress (Indonesian Treasury) dituntut untuk mempunyai fokus penuh dan bekerja optimal pada periode puncak penyaluran APBN.

Tidak hanya terkait dengan penyelesaian tugas operasional treasury, tetapi switching dari penugasan klerikal menjadi analitikal menjadi tantangan tersendiri bagi para pegawai. Pada periode tertentu, tidak hanya load pekerjaan yang meningkat, tuntutan penyelesaian pekerjaan yang lebih cepat dengan tingkat akurasi tinggi menjadi tantangan tersendiri. Hal ini dilakukan untuk memastikan setiap rupiah yang dikeluarkan dari APBN dapat terserap dan bermanfaat bagi masyarakat.

Guna menjawab tantangan penugasan, Sobat InTress harus memiliki kondisi sehat dan prima. Sehat yang dibutuhkan tidak hanya sehat secara jasmani, tetapi juga sehat secara mental.

Yup, kesehatan mental menjadi topik yang hangat dibicarakan akhir-akhir ini. Seberapa penting, sih, kesehatan mental itu? Dalam konteks organisasi, kesehatan mental pegawai menjadi penting karena mempunyai korelasi yang erat dengan performa kinerja organisasi.

Kesehatan mental juga memiliki dampak positif pada hubungan antarindividu di tempat kerja. Ketika seseorang sehat mental, mereka cenderung memiliki sikap yang lebih positif, mudah bergaul, serta dapat menjalin komunikasi dan relasi yang baik.

Tidak hanya itu, pegawai dengan kondisi mental yang baik dicirikan dengan individu yang fokus, produktif, dan kreatif dalam menjalankan tugas-tugasnya. Individu yang seperti ini adalah orang yang berhasil mengelola stresnya menjadi tipe eustress, yaitu stres yang bersifat positif berupa tantangan, sehat dan konstruktif.

Sebaliknya, distress adalah tipe stres yang dianggap sebagai “tekanan/ancaman”, bersifat negatif, tidak sehat dan destruktif. Hal ini dapat mengganggu konsentrasi, mengurangi produktivitas, dan menyebabkan ketidakmampuan untuk menyelesaikan tugas dengan baik. Untuk itu, menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesehatan fisik dan mental pegawai menjadi kunci dalam mencapai produktivitas yang berkelanjutan.

Lalu, bagaimana cara Sobat Intress menjaga kesehatan jiwa raga, utamanya dalam menyongsong akhir tahun anggaran? Nah, sebuah keberuntungan bagi Insan Perbendaharaan, karena organisasi mempunyai concern yang tinggi dan memperhatikan kesehatan para pegawainya.

Hal ini ditandai dengan diterbitkannya SE-4/MK.1/2024 tentang Panduan Pelaksanaan Program Kesehatan dan Kebugaran di Lingkungan Kementerian Keuangan. Di dalam Surat Edaran Menteri Keuangan tersebut dipaparkan terkait pembiasaan pola makan sehat, di antaranya dengan membatasi asupan gula, garam, makanan berlemak dan sejenisnya.

Sobat Intress juga diarahkan untuk melakukan pembiasaan gaya hidup sehat di antaranya dengan rutin minum air putih sesuai anjuran kesehatan, melakukan kegiatan olahraga secara rutin, mengelola waktu dengan baik dan beristirahat cukup serta tidak merokok. Adapun panduan untuk kesehatan mental di antaranya dengan memiliki pikiran yang positif dan mengelola stress dengan baik.

Wujud nyata lain atas concern organisasi terhadap kesehatan pegawai, utamanya kesehatan mental pegawai, yaitu dengan Treasury Wellbeing Program (TWP). Melalui TWP, setiap pegawai mempunyai akses yang sama untuk mendapatkan layanan peningkatan kesejahteraan mental, diantaranya dengan mengikuti webinar psikoedukasi di mana pegawai dapat melakukan screening kondisi psikologis pada menu self assessment.

Online counselling clinic dapat dimanfaatkan bagi pegawai yang membutuhkan dukungan atau peningkatan kondisi psikologi yang difasilitasi dengan praktisi kesehatan mental professional. “It’s okeynot to be okey,” demikian kata pakar psikologi Analisa Widyaningrum, yang diundang sebagai narasumber pada acara Treasury Human Resources Summit 2024 di Jakarta pada September yang lalu.

Dijelaskan bahwa konselling menjadi salah satu cara yang pas agar keadaan pegawai yang “sedang tidak okay”, mendapatkan wadah yang tepat untuk berkonsultasi dengan praktisi psikologi. Dengan demikian diharapkan TWP dapat menjadi solusi permasalahan kesehatan mental Sobat InTress.

Selain dari fasilitas yang diberikan oleh organisasi, Sobat Intress bisa lho melakukan upaya mandiri untuk menjaga kesehatan mental ketika sedang bekerja, dengan menerapkan hal-hal sebagai berikut. Pertama, berkomunikasi secara terbuka, komunikasi menjadi kunci terciptanya lingkungan kerja yang supportif dan sehat.

Dengan komunikasi terbuka dan asertif antara atasan, bawahan, dan rekan kerja akan terbentuk lingkungan yang nyaman untuk setiap orang untuk menyampaikan pendapat, usul, masalah, dan kendala yang dihadapi tanpa takut mendapat stigma atau hukuman.

Kedua, lakukan micro break setiap dua jam aktivitas kerja, bekerja selama berjam-jam pasti akan membuat pegawai kelelahan dan hilang fokus. Oleh karena itu micro break penting untuk dilakukan guna meningkatkan konsentrasi dan produktivitas kerja, serta menjaga kesehatan fisik.

Istirahat singkat di tengah pekerjaan ini dapat dilakukan dengan banyak cara, antara lain dengan melakukan peregangan, berjalan kaki, mencari udara segar, atau sekadar berinteraksi dengan pegawai yang lain. Terakhir, berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang ringan.

Aktivitas fisik seperti olahraga berpotensi mengurangi risiko stres, bahkan dapat meningkatkan mood menjadi lebih positif. Saat berolahraga, tubuh akan memproduksi lebih banyak hormon endorfin yang bertugas mengelola rasa senang dalam diri.

Nah, itu tadi beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk tetap sehat dan bersemangat meskipun load kerja meningkat. Mungkin Sobat InTress dapat menambahkan sendiri cara-cara unik yang sesuai dengan kondisi masing-masing.

Apa pun cara yang dipilih, semoga kesehatan fisik maupun mental kita tetap terjaga dan yang pasti akan sangat mendukung pelaksanaan tugas kita dalam mengawal APBN di pengujung tahun anggaran. Salam sehat!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*