Belum lama ini, artis Sultan Djorghi sempat bercerita tentang kariernya yang sempat menurun. Kabarnya, Sultan terpaksa berutang hingga akhirnya dikejar-kejar debt collector.
“Dulu gue pernah di atas, pernah pemeran utama belasan tahun alhamdulillah rezeki, tapi pernah juga jatuh di bawah. Pas saya jadi pemeran pembantu nongollah Baim Wong, Raffi Ahmad, posisi utang, usia tanggung,” ujarnya di studio FYP Trans7, Jakarta Selatan, seperti dikutip detik.
Pengeluaran yang besar itu ternyata disebabkan karena kebutuhan anak. Seperti diketahui, Aquene, putri Sultan dan Annisa Trihapsari mengalami alergi susu, alhasil keluarga mereka harus mencari susu seharga Rp 750 ribu.
“Waktu itu habis melahirkan Aquene, kebetulan Aquene anak alergi, jadi mesti beli susu harganya Rp 750 ribu itu nggak sampai tiga hari. Terus intinya kita nggak ada kerjaan, aku juga nggak bisa syuting karena baru melahirkan, ayah juga nggak di-calling-calling,” tuturnya.
“Hidup kan ada pasang surut. Akhirnya habis uang yang kita punya. Sampai nelepon sutradara bilang gue jadi figuran nggak apa-apa cuma buat beli susu,” katanya.
Belajar dari kasus Sultan Djorghi, dana darurat adalah tabungan yang harus dimiliki oleh siapapun untuk menghadapi situasi dimana penghasilan Anda hilang karena risiko profesi maupun bisnis.
Namun sebagai seorang dengan penghasilan tidak tetap, baik itu adalah artis, musisi, pengusaha, atau pekerja lepas, jumlah dana darurat yang dibutuhkan tentu saja tidak sama dengan karyawan.
Dana darurat
Kebutuhan dana darurat seorang dengan penghasilan tidak tetap yang aman adalah 12x pengeluaran bulanan. Namun jika patokannya adalah pengeluaran bulanan saja, maka hal tersebut akan mencakup biaya gaya hidup yang dinilai kurang dibutuhkan di saat Anda kehilangan penghasilan.
Agar besaran dana darurat cepat terkumpul, gunakanlah patokan pengeluaran pokok dan wajib saja.
Untuk mempermudah proses menabung dana darurat, Anda bisa alokasikan dana setara 10% hingga 30% dari nilai proyek Anda, saat Anda menerima pembayaran.
Sebut saja, seorang aktor atau aktris menerima bayaran Rp 30 juta per episode. Maka setelah syuting selesai dan menerima bayaran, dia bisa mengalokasikan uang Rp 6 juta (20% dari bayaran) untuk dana darurat.
Jika dirinya sebut saja memiliki penghasilan lain dari honor endorsement sebesar Rp 10 juta, maka dia pun bisa langsung mengalokasikan Rp 1 juta (10% dari honor tersebut) untuk dana darurat.
Sumber penghasilan lain
Selain dana darurat, tentu saja sumber penghasilan lain sangat dibutuhkan bagi para seseorang dengan penghasilan tidak tetap. Jika tidak memungkinkan bagi mereka untuk bekerja kantoran sesuai kontrak, maka seseorang bisa saja membuka bisnis sampingan atau menggunakan tabungannya untuk membeli instrumen investasi pendapatan tetap seperti deposito maupun surat berharga negara.
Pada intinya, dana darurat ibarat membawa payung untuk antisipasi turunnya hujan. Namun tanpa adanya sumber penghasilan lain, dana darurat bisa saja habis terpakai untuk menyambung hidup.